SOFTSKILL ETIKA PROFESI

1. Perbedaan antara Tenik Informatika, Teknologi informasi, Sistem Informasi, Sistem Komputer, dan Software Engineering
a. Computer Science ( Teknik Informatika )
Jurusan ini mempelajari tentang bagaimana mengembangkan computer vision, robotica, intelligence system, dan hal-hal lainnya yang terkait dengan pengembangan komputer di masa yang akan datang.selain itu jurusan ini mempelajari antara lain tentang bagaimana mengembangkan robotik, computer vision, intelligence system, bio-informatika, dan hal-hal lainnya yang terkait dengan pengembangan komputer kedepannya. Untuk itu, ilmuwan komputer ini harus memelajari berbagai hal secara teoritis hingga dasar-dasar algoritma dan mengetahui cara mengimplementasikannya.
b. Information Technology ( Teknologi Informasi )
Jurusan ini mempelajari antara lain tentang bagaimana sebuah sistem informasi di sebuah institusi sudah tepat keberadaannya, berfungsi sesuai harapan, mudah dalam pengaturan operasional, serta aman. Selain itu aspek non-teknis semisal memahami kebutuhan dari pengguna akhir, menterjemahkan kebutuhan manajemen, dan hal-hal praktis lainnya juga dipelajari.
c. Information Systems (Sistem Informasi)
Jurusan ini mempelajari tentang bagaimana membangun dan menerapkan teknologi informasi dengan proses bisnis yang ada saat ini, sehingga suatu bisnis akan dapat dengan efektif mencapai tujuannya dengan menerapkan IT dalam bisnis.

d. Computer Engineering ( Sistem Komputer )
Jurusan ini mempelajari antara lain tentang bagaimana mendisain dan merancang konstruksi komputer dan sistem berbasis komputer yang baik. Ilmu yang terlibat adalah tentang hardware, software, komunikasi dan tentu saja memahami proses interaksi antarbagian tersebut.
e. Software Engineering
Jurusan ini mempelajari antara lain tentang bagaimana merancang-bangun dan memelihara sebuah sistem software yang reliabel, efisien, efektif serta mudah dikembangkan dan dapat memenuhi kebutuhan dari pengguna. Menurut B.W. Boehm Software engineering adalah aplikasi ilmu pengetahuan dan matematika dimana kemampuan perangkat komputer yang dibuat bermanfaat bagi manusia melalui program komputer, prosedur, dan dokumentasi terkait.
2. Kompetensi yang Harus dimiliki oleh seorang :
a. Network Designer ( Desain Jaringan )
Kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang web designer yaitu Kemampuan menangkap digital image, Membuat halaman web dengan multimedia.
b. Network Administrator ( Pengelola Jaringan )
Kompetensi yang harus dimiliki yaitu Menghubungkan perangkat keras, Administer dan melakukan konfigurasi sistem operasi yang mendukung network; Administer perangkat network, Memahami Routing,Mencari sumber kesalahan di jaringan dan memperbaikinya, Mengelola network security dan Monitor, dan administer network security.
c. Database Administrator (Pengelola Basis Data)
Kompetensi yang harus dimiliki yaitu Monitoring dan administrator sebuah database, sistem Administrator, Menghubungkan perangkat keras, Melakukan instalasi Microsoft Windows, Melakukan instalasi Linux, Pasang dan konfigurasi mail server, ftp server, web server, Memahami Routing.

d. Technician ( Teknisi )

Kemampuan yang harus dimiliki yaitu Menghubungkan perangkat keras, Melakukan instalasi Microsoft Windows, Melakukan instalasi Linux, Mencari sumber kesalahan di jaringan dan memperbaikinya, Penggunaan perangkat lunak Internet berbasis Windows seperti Internet Explorer,telnet, ftp, IRC; Pasang dan konfigurasi mail server, ftp server, web server.

e. Chip Designer

Kompetensi yang harus dimiliki Mendesain chip contohnya microkontroler agar lebih mudah digunakan,merancang dan memogram chip agar memory dapat dimaksimalkan,membuat Chip yang bisa kompatibel untuk semua perangkat keras

 

 

3. Perbedaan IT Audit dengan IT Forensik

a. IT Forensik
IT Forensik adalah cabang dari ilmu komputer tetapi menjurus ke bagian forensik yaitu berkaitan dengan bukti hukum yang ditemukan di komputer dan media penyimpanan digital. Komputer forensik juga dikenal sebagai Digital Forensik.
Tujuan dari IT forensik adalah untuk menjelaskan keadaan artefak digital terkini. Artefak Digital dapat mencakup sistem komputer, media penyimpanan (seperti hard disk atau CD-ROM, dokumen elektronik (misalnya pesan email atau gambar JPEG) atau bahkan paket-paket yang secara berurutan bergerak melalui jaringan. Bidang IT forensik juga memiliki cabang-cabang di dalamnya seperti firewall forensik, forensik jaringan , database forensik, dan forensik perangkat mobile.
b. IT Audit
IT Audit adalah proses pengumpulan dan evaluasi bukti-bukti untuk menentukan apakah sistem komputer yang digunakan telah dapat melindungi aset milik organisasi, mampu menjaga integritas data, dapat membantu pencapaian tujuan organisasi secara efektif, serta menggunakan sumber daya yang dimiliki secara efisien (Weber, 2000). TI Audit sendiri merupakan gabungan dari berbagai macam ilmu, antara lain: Traditional Audit, Manajemen Sistem Informasi, Sistem Informasi Akuntansi, Ilmu Komputer, dan Behavioral Science.
Pada dasarnya, TI Audit dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu Pengendalian Aplikasi (Application Control) dan Pengendalian Umum (General Control). Tujuan pengendalian umum lebih menjamin integritas data yang terdapat di dalam sistem komputer dan sekaligus meyakinkan integritas program atau aplikasi yang digunakan untuk melakukan pemrosesan data. Sementara, tujuan pengendalian aplikasi dimaksudkan untuk memastikan bahwa data di-input secara benar ke dalam aplikasi, diproses secara benar, dan terdapat pengendalian yang memadai atas output yang dihasilkan.
Dalam audit terhadap aplikasi, biasanya, pemeriksaan atas pengendalian umum juga dilakukan mengingat pengendalian umum memiliki kontribusi terhadap efektifitas atas pengendalian-pengendalian aplikasi.

4. Multicore Pada GPU – CUDA ( Graphics Card NVIDIA)
Nvidia mengembangkan aplikasi CUDA, apakah CUDA itu. Teknologi GPU atau Chip VGA dapat dimanfaatkan untuk aplikasi. Seperti teknologi procesor / CPU menghitung dan memprocesor software / aplikasi, GPU dapat menangani aplikasi tertentu khususnya aritmatik yang lebih cepat dibanding CPU. Pengembangan GPU saat ini begitu komplek, begitu cepat dengan kemampuan rendering gambar 3D untuk aplikasi gaming. Nvidia memanfaatkan chip GPU agar bisa digunakan untuk aplikasi biasa lainnya. Fungsinya agar membantu procesor dan menangani bagian tertentu saja.
Singkatnya, CUDA dapat memberikan proses dengan pendekatan bahasa C, sehingga programmer atau pengembang software dapat lebih cepat menyelesaikan perhitungan yang komplek. Bukan hanya aplikasi seperti teknologi ilmu pengetahuan yang spesifik. CUDA sekarang bisa dimanfaatkan untuk aplikasi multimedia. Misalnya meng-edit film dan melakukan filter gambar. Sebagai contoh dengan aplikasi multimedia, sudah mengunakan teknologi CUDA. Software TMPGenc 4.0 misalnya membuat aplikasi editing dengan mengambil sebagian proces dari GPU dan CPU. VGA yang dapat memanfaatkan CUDA hanya versi 8000 atau lebih tinggi.
Proses dan kemudahan dengan CUDA
Memanfaatkan fitur CUDA dari VGA Nvidia sangat mudah. Bila aplikasi sudah memiliki fitur internal untuk memanfaatkan GPU dengan CUDA. Penguna computer cukup mengunakan driver terbaru dan meng-enable fitur CUDA dari software. Seperti Software TMPGenc 4.0, penguna cukup mengaktifkan pada option program. Dan mengclick proses apa saja yang akan dijalankan dengan GPU melalui CUDA. Contoh pada gambar , fitur Software TMPGenc 4.0 memiliki tambahan option dari Nvidia CUDA 2.0. Software TMPGenc 4.0 akan memberikan informasi sebesar apa dari pemakaian GPU dan CPU dalam memproses filter gambar dari sebuah film.

 

 

 

 

 

Pada gambar dibawah ini ketika proses tidak memanfaatkan CUDA, seluruh proses CPU menangani proses aplikasi. Kedua core CPU akan mendekati full load untuk penanganan proses editing dan filter sebuah film

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pada gambar dibawah ini , ketika proses memanfaatkan CUDA dari GPU dan CPU secara bersamaan. Proses CPU akan turun mengingat beberapa bagian ditangani oleh GPU untuk memproses filter gambar dari sebuah film

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Seberapa besar kemampuan CUDA terhadap GPU
Keuntungan dengan CUDA sebenarnya tidak luput dari teknologi aplikasi yang ada. CUDA akan mempercepat proses aplikasi tertentu, tetapi tidak semua aplikasi yang ada akan lebih cepat walaupun sudah mengunakan fitur CUDA. Hal ini tergantung seberapa cepat procesor yang digunakan, dan seberapa kuat sebuah GPU yang dipakai. Dan bagian terpenting adalah aplikasi apa yang memang memanfaatkan penuh kemampuan GPU dengan teknologi CUDA. Kedepan seperti pengembang software Adobe akan ikut memanfaatkan fitur CUDA pada aplikasi mereka.Jawaban akhir adalah, untuk memanfaatkan CUDA kembali melihat aplikasi software yang ada. Apakah software yang ada memang mampu memanfaatkan CUDA dengan proses melalui GPU secara penuh. Hal tersebut akan berguna untuk mempercepat selesainya proses pada sebuah aplikasi. Dengan kecepatan proses GPU, aplikasi akan jauh lebih cepat. Khususnya teknologi ilmu pengetahuan dengan ramalan cuaca, simulator pertambangan atau perhitungan yang rumit dibidang keuangan. Sedangkan aplikasi umum sepertinya masih harus menunggu.

Leave a comment

No comments yet.

Comments RSS TrackBack Identifier URI

Leave a comment